Mencermati Ketersediaan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit di Karawang

Berdasarkan data dari Rumah Sakit Online Kementerian Kesehatan RI, jumlah total bed (tempat tidur pasien) rumah sakit di Kabupaten Karawang adalah sebanyak 2.366 (dua ribu tiga ratus enam puluh enam) bed. Bed sebanyak itu tersebar di 21 rumah sakit yang ada di kota pangkal perjuangan ini. Cukupkah bed sebanyak itu?

Acuan umum kecukupan bed di suatu wilayah sering kali menggunakan parameter global, yakni 1 (bed) untuk setiap 1000 (seribu) penduduk. Jumlah penduduk Karawang saat ini (Proyeksi BPS) adalah 2.336.009 (dua juta tiga ratus tiga puluh enam ribu sembilan) jiwa. Dengan jumlah penduduk sebesar itu, dan mengacu pada parameter global di atas, maka dibutuhkan bed rumah sakit di Karawang sebanyak 2.336 (dua ribu tiga ratus tiga puluh enam) bed. Di sini, ada kelebihan sebesar 30 bed jika dibandingkan dengan jumlah bed sebesar 2.366 yang ada saat ini di seluruh rumah sakit di Kabupaten Karawang.

"Kelebihan" 30 bed itu secara teoritis cukup untuk memenuhi kebutuhan 30.000 penduduk (bukan 30.000 pasien). Mengingat Rumah Sakit Umum Daerah Karawang telah berstatus sebagai rumah sakit rujukan regional, sehingga sangat dimungkinkan menerima pasien rujukan dari daerah di luar Kabupaten Karawang, maka "kelebihan" tadi bisa saja berubah menjadi "kecukupan" atau bahkan "kekurangan". Ini semua masih hitungan-hitungan di atas kertas. Ada saatnya kita melihat hitungan-hitungan di atas lapangan.
Penuhnya ruang rawat inap rumah sakit membutuhkan introspeksi semua pihak tanpa kecuali
Mengapa tak jarang kita mendengar keluhan ruang rawat inap penuh? Terutama untuk pasien-pasien JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)?

Semua pihak tanpa kecuali harus berprasangka baik dalam menelusuri jawaban atas pertanyaan di atas. Tidak elok jika dalam setiap kasus ruang rawat inap penuh, selalu kita menuduh pihak rumah sakit misalnya. Mengapa kita tidak mencoba berpikir kemungkinan terjadinya angka kesakitan yang melampaui batas psikologis, sehingga parameter global 1 bed untuk setiap 1000 penduduk menjadi tidak mencukupi untuk wilayah tersebut?

Baca juga: Penderita Gagal Ginjal Terus Meningkat Jumlahnya Tiap Tahun, Ini Pencegahannya

Ketika angka kesakitan menjadi meningkat, semua pihak juga harus berintrospeksi. Dinas Kesehatan beserta seluruh jajarannya memang sudah menjadi sebuah keniscayaan untuk itu, tetapi tanpa kearifan dan tanggungjawab personal dari setiap penduduk untuk mencintai diri sendiri melalui komitmen mengembangkan budaya hidup yang sehat, maka persoalan angka kesakitan tidak akan pernah terselesaikan oleh Dinas Kesehatan di bumi manapun. Jika para perokok misalnya, tetap konsisten untuk merusak kesehatan mereka sendiri dan bahkan kesehatan orang-orang di sekitar mereka, siang dan malam, maka jangan terburu-buru menyalahkan orang lain ketika angka kesakitan meningkat dan kemudian angka "kebutuhan" ruang rawat inap seolah-olah menjadi tidak mencukupi. (La Ode Ahmad)


Baca juga:

Post a Comment for "Mencermati Ketersediaan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit di Karawang"