Saat Orang Bicara Resesi Ekonomi Akibat Covid-19, Ini Prinsip Saya

Ilustrasi resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Saya termasuk bagian dari orang yang meyakini bahwa Covid-19 bukan hanya sekedar ada, tapi lebih dari itu benar-benar melahirkan "goncangan" besar dalam seluruh aspek kehidupan. Dan itu tidak hanya dalam skala lokal, nasional maupun regional, akan tetapi menyebar secara global (mondial) di seluruh negeri, sampai-sampai penyelenggaraan haji tahun ini dibatalkan untuk sebagian besar jemaah, dan hanya mengizinkan segelintir jemaah saja untuk menunaikan rukun Islam kelima itu.

Besarnya, luasnya, atau masifnya efek yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 ini, dirasakan sebagai pukulan keras yang menghantam banyak sektor kehidupan. Sektor ekonomi misalnya, dilaporkan terjadi pertumbuhan negatif atau minus. Dan kabarnya, sudah ada negeri-negeri yang benar-benar berada dalam situasi resesi. Beberapa analisis melihat kemungkinan bakal terjadinya krisis ekonomi yang hebat di banyak negara akibat Covid-19 ini.

Nah, takutkah kita dengan gambaran-gambaran mengerikan itu?

Prinsip saya, masalah yang kita hadapi ini memang besar, akan tetapi kita punya Allah yang Maha Besar, bukan? Dialah Zat yang Al-Hayyu (Maha Hidup) dan sekaligus Al-Qoyyum (terus menerus mengurus makhluk-Nya). Laa ta'khuzuhu sinatu wa laa naum (Dia tak pernah mengantuk dan tak pernah tidur dalam mengurus makhluk-Nya). Lahuu ma fissamawaati wa ma fil-ardh (dalam genggaman-Nya semua yang ada di langit maupun yang ada di bumi).

Artinya apa?

Artinya, sebesar apapun ancaman yang kita hadapi, semua itu tidak untuk memperbesar ketakutan kita, tidak untuk memperbesar kecemasan kita, atau tidak juga untuk memperbesar kepanikan kita. Besarnya ancaman itu, apapun bentuk ancamannya, hanya untuk memantik besarnya perhatian kita, besarnya ikhtiar kita, besarnya semangat kita, besarnya niat kita, besarnya ketakwaan kita, besarnya optimisme kita.

Untuk apa?

Untuk tetap istiqomah di jalan-Nya, atau untuk belajar istiqomah di jalan-Nya. Saya yakin, dan bahkan haqqul yaqin, semua ada jalan keluarnya, selama kita ada di jalan-Nya. Rezeki sangat mudah untuk datang dari arah yang tidak disangka-sangka, karena rezeki itu adalah milik-Nya,  semua arah ada dalam genggaman kendali-Nya, dan semua sangkaan akan tunduk mengikuti kepastian kebijaksanaan-Nya.

Karena itu, orang boleh bicara tentang berbagai ancaman yang bakal timbul akibat Covid-19, tapi semua itu bagi saya adalah amunisi spiritual untuk membangkitkan semangat saya dalam berikhtiar di jalan-Nya sesuai dengan profesi, bidang, atau tugas yang diamanahkan kepada saya, sambil berupaya sekuat tenaga menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kesempatan. Itu saja. 

Post a Comment for "Saat Orang Bicara Resesi Ekonomi Akibat Covid-19, Ini Prinsip Saya"