Kekuatan Kata Kekuatan Jiwa (6)


Belajar untuk memiliki prinsip, belajar untuk memahami dan menghargai prinsip orang lain, belajar untuk menghadapi semua resiko, dan agar tidak sia-sia, belajar untuk mengawali semuanya dengan niat yang kokoh: nawaitu LILLAHI, wa tawakkaltu 'ALALLAHI. (La Ode Ahmad)

Kita tak perlu sibuk berusaha untuk dicintai semua golongan, apalagi jika "syarat" kecintaan itu harus mengorbankan akidah dan/atau prinsip hidup. Cukuplah bagi kita berikhtiar meraih kecintaan-Nya dan kecintaan orang-orang yang mencintai-Nya. (La Ode Ahmad)

Dengan HIDAYAH, ke-MAHA ESA-an ALLAH tidak butuh penjelasan lagi. Sebaliknya, tanpa HIDAYAH, penjelasan apapun tidak akan pernah diterima. (La Ode Ahmad)

Kita optimis bisa lebih mudah membangun masyarakat, jika (antara lain) kita sudah lebih mudah membangunkan diri kita untuk shalat subuh berjamaah. (La Ode Ahmad)

Penista Al-Quran hanya boleh hidup di bumi yg bukan ciptaan Allah. Silahkan saja kalau ada. Karena itu, Hey ... INSAFLAH !!! (La Ode Ahmad)

Satu-satunya cara terbaik, tercepat dan termudah untuk mencegah para Pencinta Al-Quran melakukan aksi-aksi menuntut keadilan di jalan atau di segala penjuru adalah mengadili secepatnya Penista Al-Quran. Awas, yang bermain-main dengan keadilan akan dihancurkan oleh keadilan-Nya. (La Ode Ahmad)

Allah memberi kita akal untuk berpikir. Akal adalah ciptaan (makhluk) Sang Khalik; jangan pernah menjadikannya sebagai Tuhan; menjadikan akal sebagai Tuhan, bukan saja termasuk syirik yang akan merontokkan semua amal kita, tetapi juga membuka peluang besar bagi merajalelanya kerusakan di muka bumi. (La Ode Ahmad)

Post a Comment for "Kekuatan Kata Kekuatan Jiwa (6)"