Kekuatan Kata Kekuatan Jiwa (2)


Ketetapan dan ketepatan rezeki sudah final dalam kebijaksanaan-Nya. Rezeki datang menemui para penjemputnya. Cara-cara yang terpuji tidak mengurangi jumlahnya, tapi menambah keberkahannya. Cara-cara tidak terpuji, tidak menambah jumlahnya, tapi menambah siksaannya. (La Ode Ahmad)

Penista Al-Quran dan Pecinta Al-Quran sama-sama memiliki keberanian yang tinggi. Bedanya, Penista "berani" melawan kebenaran meski lawannya satu republik, sementara Pecinta Al-Quran berani memperjuangkan kebenaran meski musuhnya beribu-ribu republik. Hanya penista yang masih mau memilih penista. (La Ode Ahmad)

Shalat terburu-buru. Pekerjaan di luar shalat luar biasa fokus tak kenal batas waktu, seolah-olah pencipta, penguasa dan pemilik waktu adalah kita. Demi waktu, sewaktu-waktu kita akan dipanggil-Nya. (La Ode Ahmad)

Anak belajar bukan dari apa yang kita katakan, melainkan dari apa yang kita contohkan. Mengatakan sesuatu yang kita tidak lakukan adalah cara efektif mengajarkan kemunafikan. (La Ode Ahmad)

Bahasa terbaik untuk mengundang kedatangan semut adalah menaburkan gula. Bahasa terbaik untuk mengundang kedatangan rezeki adalah menaburkan kebaikan/takwa. (La Ode Ahmad)

Post a Comment for "Kekuatan Kata Kekuatan Jiwa (2)"