Konfirmasi Ilmiah Kiamat


Saat kiamat menjadi sebuah keniscayaan kehancuran dunia beserta seluruh isinya, maka satu-satunya prinsip hidup yang logis hanyalah mengumpulkan bekal yang tidak akan pernah mengalami kehancuran. (La Ode Ahmad)

Entropi jagad raya yang dirumuskan dari Hukum II Thermodinamika menunjukan nilai yang bertambah dari waktu ke waktu. Pertambahan nilai Entropi jagad raya mengindikasikan sebuah kepastian tak terbantahkan bahwa dari waktu ke waktu alam semesta bergerak menuju kehancuran. Ini artinya, Hari Kiamat adalah sebuah keniscayaan yang terkonfirmasi secara  ilmiah. Seperti diketahui, Entropi adalah ukuran tingkat keacakan suatu sistem dalam Fisika.

Fakta ilmiah di atas tidak saja menunjukan Al-Quran sebagai Kitab yang benar, tetapi sekaligus juga membuktikan secara meyakinkan bahwa Al-Quran pasti berasal dari Zat Yang Maha Benar, mustahil merupakan perkataan manusia, karena Insan mulia yang menerima wahyu tersebut kala itu bukanlah seorang Ahli Fisika. Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.

Amboi, betapa indahnya Ayat berikut ini:

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. (QS. Fussilat: 53)

Agar akidah tetap terjaga kemurniannya, harus menjadi catatan tersendiri bahwa kebenaran Al-Quran tidak menunggu konfirmasi ilmiah. Tanpa ada konfirmasi ilmiah  sekalipun, kebenaran Al-Quran adalah sebuah keniscayaan. Konfirmasi ilmiah dengan demikian bukan sebuah syarat bagi kebenaran Al-Quran, tetapi sebatas asesoris tambahan untuk "memperlihatkan" tanda-tanda kebesaran Allah, sehingga yang yakin semakin kokoh keyakinannya, yang belum yakin diharapkan bisa menjadi yakin, atau terbuka mata hatinya.

Di samping itu, konfirmasi ilmiah tentang kiamat hanya sebatas konfirmasi kepastiannya, bukan konfirmasi jadualnya atau tempo kejadiannya. Boro-boro kiamat, tanggal kematian diri sendiri saja tidak ada yang bisa memprediksi secara akurat kapan akan terjadi, dengan rumus apapun juga, sebab itu sudah menjadi bagian dari keniscayaan pula sebagaimana penegasan berikut:


وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِين 


Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. Al-An'am: 59)

Post a Comment for "Konfirmasi Ilmiah Kiamat"