Aku Bersaksi, Inilah FPI di Mata Saya

FPI selalu tampil terdepan dalam setiap momen yang membutuhkan bantuan kemanusiaan
Kekuatan Islamophobia terus bekerja siang dan malam membangun rekayasa stereotip, pencitraan negatif untuk Front Pembela Islam (FPI) dengan tujuan agar publik tidak bersimpati pada organisasi yang sangat peduli pada kemanusiaan, kebenaran dan keadilan itu. Kerja keras golongan Islamophobia akan berakhir hanya jika Malaikat Izrail sudah datang menunaikan tugasnya mencabut dengan keras nyawa mereka, dan pada hari yang penuh dengan kepastian Allah menegakkan timbangan keadilan dalam Mahkamah Pengadilan Akhir yang dijanjikan.

FPI di mata saya adalah ibarat komunitas lebah madu. Sengatannya lumayan kalau ada yang coba-coba mengusik. Rekayasa stereotiplah yang mengarahkan opini publik seolah-olah FPI anarkis. "Madu" yang dihasilkannya nyaris tak terlihat oleh mata yang sudah rabun kebenaran.

Tatkala segelintir orang menginginkan FPI dibubarkan, mohon maaf kalau saya katakan itu bukan solusi produktif. Atas nama hukum positif di negeri ini mungkin saja FPI bisa dibubarkan, tapi prediksi saya beberapa detik setelah ormas FPI dibubarkan, misalnya, akan tumbuh “FPI baru” dengan nama yang berbeda tetapi dengan visi-misi yang sama, dan bahkan bolehjadi dengan ghirah perjuangan atau jihad yang ribuan kali lebih dahsyat. Saya yakin itu !!! Dalam konteks menegakkan kebenaran/keadilan, dunia ini terlalu remeh untuk ditakuti, apalagi kalau hanya sekedar ancaman mati.

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ أَمْوٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ. فَرِحِينَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ اللَّـهُ مِن فَضْلِهِۦ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا۟ بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُون. يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللَّـهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّـهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ


Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam ke­adaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bersenang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bersenang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman (QS. Ali Imran: 169-171)

وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ أَمْوٰتٌۢ ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ وَلٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ 


Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Bahkan mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya (QS. Al-Baqarah: 154)

Ketika ada orang yang tidak suka FPI, hal mendasar yang sangat relevan untuk dikedepankan oleh Kementerian Hukum dan HAM, dan juga Kementerian Dalam Negeri bukan membubarkan FPI, melainkan fokus menjadi fasilitator komunikasi persuasif yang bermutu dan berkesinambungan dengan ormas FPI, termasuk dengan segelintir pihak yang tidak suka dengan ormas yang memiliki empati yang sangat tinggi pada kemanusiaan itu.

Pola komunikasi persuasif sebagaimana yang diharapkan di atas, membutuhkan kerangka kerja dialogis-empatik yang tulus terutama dari pihak pengemban jabatan-jabatan publik itu, di strata administratif manapun adanya. Ini konsekuensi logis yang melekat erat dalam substansi jabatan publik itu sendiri. Tinggalkan saja jabatan publik jika tidak ingin masuk dalam wilayah tanggungjawab logis tersebut.

Kerangka kerja dialogis empatik yang tulus dapat menghilangkan pola berfikir satu arah saja yakni membubarkan Ormas Islam yang konsisten mengibarkan bendera perjuangan amar ma'ruf nahi munkar itu, sebab bagaimanapun pikiran-pikiran untuk membubarkan FPI bukan solusi yang konstruktif bagi proses panjang membangun demokrasi yang kuat di bawah naungan nilai-nilai keadilan.

Hingga detik ini saya masih berdiri di atas keyakinan yang kuat bahwa, sejarah negeri-negeri yang hancur lebur yang terabadikan dengan baik dalam Al-Quran adalah bagian dari pembelajaran berharga bagi seluruh ummat manusia untuk membuka mata hati setiap insan betapa vitalnya pengejawantahan amar ma'ruf nahi munkar itu.

Berhentilah menyudutkan FPI, karena dalam banyak bencana alam, anggota Ormas itulah yang bolehjadi menemukan mayat-mayat Anda dan mengurusnya dengan baik. Hidup FPI. Allahu Akbar !!!

Post a Comment for "Aku Bersaksi, Inilah FPI di Mata Saya"