Covid-19 dan Resolusi Syawal 1441 Hijriyah



Inilah Syawal yang sangat spesial dalam sejarah hidup kita . Bukan saja karena kita memasukinya setelah melewati bulan Tarbiyah. Atau bukan saja karena kita memasukinya setelah melewati Madrasah Ramadhan...

Melainkan lebih dari itu semua. Kita memasukinya dalam dekapan wabah yang mendunia. Wabah yang meruntuhkan kesombongan kita. Melumatkan baju-baju kepongahan kita. Wabah yang mencabik-cabik rasa kebesaran kita, oleh satu makhluk kecil, bahkan sangat-sangat kecil bernama Virus Corona.

Maka ketika di hari yang Fitri ini Takbir “Allahu Akbar” itu menggema ke segenap penjuru. Maka ketika itu makna Kebesaran-Nya mengalir deras ke seluruh penjuru hati. Melumatkan puing-puing kesombongan dengan 1 tetes isyarat ...

Bahwa hanya dengan virus Corona yang begitu kecil, segala kesombongan itu terbungkam dalam ketidakberdayaan. Tersungkur dalam pengakuan akan Kebesaran-Nya ... Kebesaran Nama-Nya ... Allahu Akbar ...

Tatkala Takbir di hari yang Fitri ini disusul dengan Tahlil “Laa Ilaha Illallah”. Maka lengkap sudah pengakuan akan Kebesaran-Nya. Bahwa tak ada lagi tuhan-tuhan yang pantas disembah, karena yang layak hanyalah satu Tuhan saja, yakni Allah, yang telah kita akui Kebesaran-Nya.

Allahu Akbar. Allah Maha Besar . Laa Ilaha Illallah. Tiada Tuhan yang layak disembah selain Allah.

Pemaknaan ini membawa kita pada satu Resolusi besar dalam momentum Syawal yang spesial ini. Untuk kembali pada hakekat penciptaan kita yang telah lama ternoda. Telah bertahun-tahun terkotori:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ 

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS. Adz Dzariyat: 56)

Covid-19 hadir menyapa seluruh negeri agar semua penghuninya melepas semua tuhan-tuhan sembahan yang selama ini telah melahirkan kebesaran-kebesaran palsu ...

Ada tuhan Kapitalime dan seluruh anak keturunannya ... Saatnya semua tuhan-tuhan buatan itu dimasukan dalam keranjang sampah sejarah ...

Lalu kita awali kehidupan baru di Syawal yang spesial ini dengan satu tekad. Kembali kepada hakekat penciptaan kita.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ 

Dan tidaklah Aku menciptakan jin & manusia, melainkan  supaya mereka menyembah-Ku (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Covid-19 hadir untuk memulihkan ruh ibadah kita. Ruh pengabdian kita. Ruh ketundukan kita. Ruh kehidupan kita.

Jika kita masih tetap saja tak mau kembali pada ruh itu semua. Maka, siapkah kita menerima fakta berikut ini ....???

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ ۖ أَعْمَٰلُهُمْ كَرَمَادٍ ٱشْتَدَّتْ بِهِ ٱلرِّيحُ فِى يَوْمٍ عَاصِفٍ ۖ لَّا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا۟ عَلَىٰ شَىْءٍ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلضَّلَٰلُ ٱلْبَعِيدُ 

Orang-orang yang mengingkari Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh (QS. Ibrahim: 8)

Maka kembalilah. Kembalilah. Kembalilah wahai diri yang mungkin telah berjalan jauh menyusuri jalan-jalan kesesatan. Kembalilah pada jati diri Yang paling asasi ... Kembalilah pada fitrah Di hari yang fitri ini. Dan songsonglah kehidupan baru Dengan satu landasan berpijak Yang paling kokoh ... Yakni kembali kepada hakekat penciptaan kita:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ 

Dan tidaklah Aku menciptakan jin & manusia, melainkan  supaya mereka menyembah-Ku (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Post a Comment for "Covid-19 dan Resolusi Syawal 1441 Hijriyah"