dr. Hj. Cellica Nurrachadiana: Di Balik Ajakan Untuk Vaksinasi Covid-19 Tersirat Kerja Penyelamatan Jiwa

Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana (bermasker pink) menghampiri satu persatu Kepala Puskesmas dalam kesempatan evaluasi Vaksinasi Covid-19 di Aula Lantai 2 Dinas Kesehatan  Kabupaten  Karawang, Senin 19 April 2021.

Sejalan dengan tekad Pemerintah Kabupaten Karawang untuk menyukseskan penyelenggaraan vaksinasi Covid-19, khususnya pada sasaran Lansia, Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Drg. Nanik Jodjana, MKM  dan Sekretaris Dinas Kesehatan H. Yanto Ardiansah, SKM, MM.Kes, melakukan evaluasi langsung di hadapan para Kepala Puskesmas, bertempat di Aula Lantai 2 Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang (Senin, 19/4).

Turut hadir dalam acara ini, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang dr. Fitra Hergyana, Sp.KK, Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Karawang Rafiudin Firdaus, serta beberapa orang perwakilan dari Grab Wilayah Operasional Kabupaten Karawang yang dalam hal ini atas nama perusahaan jasa transportasi tersebut akan ikut berkontribusi dalam penggerakan sasaran vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Karawang melalui platform Good Doctor.

Ikut hadir pula seluruh Kabid, Kasi/Kasubag, Kepala UPTD PKK serta Kepala UPTD Labkesda di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Sementara itu, Kepala Puskesmas yang diundang menghadiri pertemuan ini berasal dari 20 puskesmas yang cakupan vaksinasinya masuk dalam kategori 10 besar tertinggi serta 10 besar terendah, berdasarkan data cakupan hingga 17 April 2021.

Puskesmas yang masuk dalam kategori 10 besar cakupan tertinggi meliputi:
  1. Puskesmas Telukjambe
  2. Puskesmas Karawang
  3. Puskesmas Wadas
  4. Puskesmas Wanakerta
  5. Puskesmas Adiarsa
  6. Puskesmas Nagasari
  7. Puskesmas Cikampek
  8. Puskesmas Batujaya
  9. Puskesmas Karawang Kulon
  10. Puskesmas Cilamaya
Adapun yang termasuk dalam kategori 10 puskesmas cakupan terendah adalah sebagai berikut:
  1. Puskesmas Balongsari
  2. Puskesmas Medangasem
  3. Puskesmas Plawad
  4. Puskesmas Curug
  5. Puskesmas Pasirukem
  6. Puskesmas Pacing
  7. Puskesmas Kutawaluya
  8. Puskesmas Lemahduhur
  9. Puskesmas Pakisjaya
  10. Puskesmas Sungabuntu 
Dalam pertemuan evaluasi kali ini, Bupati menanyakan langsung kendala-kendala yang dihadapi oleh para Kepala Puskesmas, khususnya Kepala Puskesmas di wilayah-wilayah yang cakupan vaksinasinya masih tergolong rendah. Sebaliknya, Kepala Puskesmas yang cakupan vaksinasinya tergolong tinggi, dimintai pula kesediaannya untuk berbagi cerita mengenai tips-tips yang diterapkan dalam meningkatkan cakupan vaksinasinya.

Evaluasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang menunjukan Puskesmas Telukjambe sementara ini menempati peringkat tertinggi (setelah UPTD PKK) dalam cakupan vaksinasi di antara 50 puskesmas yang ada di Kabupaten Karawang.

Salah satu pendekatan yang diterapkan menurut Kepala Puskesmas Telukjambe dr. H. Nugraha, MARS adalah menjalin silaturahim dengan tokoh-tokoh kunci di wilayah kerja dengan harapan melalui figur ketokohan mereka penggerakan sasaran akan lebih mudah dilakukan.

Selain itu, Puskesmas Telukjambe memberikan undangan khusus kepada para Lansia yang ada di wilayah kerja untuk datang ke Puskesmas pada waktu yang telah ditentukan. Undangan khusus tersebut didistribusikan melalui Bidan Desa.
 
"Ternyata para Lansia merasa mendapat apresiasi yang sangat besar dengan adanya undangan khusus tersebut", kata dr. Nugraha mengutip informasi yang diterima langsung dari masyarakat.
 
Evaluasi kali ini, menurut penegasan Bupati Karawang, pada intinya adalah ingin mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi di lapangan, sekaligus mengajak para Kepala Puskesmas untuk mengembangkan inovasi-inovasi yang bisa mendongkrak pencapaian vaksinasi Covid-19 di wilayah kerja masing-masing hingga seluruh sasaran tuntas mendapatkan suntikan sebanyak dua dosis.

"Mengajak sasaran, apalagi Lansia, untuk bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 adalah kerja mulia yang insya Allah bernilai ibadah. Di dalam ajakan itu, sebenarnya secara tersirat kita telah berkontribusi untuk menyelamatkan jiwa. Coba Anda semua renungkan baik-baik", kata Teh Celly, panggilan akrab Bupati Karawang di hadapan seluruh peserta evaluasi. "Kita tahu kan angka kematian Covid-19 itu tinggi pada segmen Lansia. Maka ketika vaksinasi bagi mereka dioptimalkan, kita sebenarnya telah bergerak dalam penyelamatan jiwa mereka", tandas teh Celli.
 
Pernyataan Bupati di atas  sangat mendalam, dan tampaknya akan menjadi pemantik semangat para Kepala Puskesmas untuk lebih meningkatkan lagi cakupan Vaksinasi Covid-19, terutama pada sasaran Lansia di wilayah kerja masing-masing. Bupati mengakui, ini memang tidak semata-mata menjadi tugas kepala Puskesmas saja, melainkan kerja kolektif kolaboratif seluruh elemen terkait. Karena itu Bupati juga bertekad akan menjadikan data cakupan ini sebagai bahan evaluasi kinerja Camat dan Kepala Desa dalam penggerakan sasaran di wilayah kerja masing-masing.

Satu hal yang membuat surprised seluruh hadirin dalam acara evaluasi kali ini adalah saat Bupati memberikan apresiasi khusus kepada 10 Kepala Puskesmas yang masuk kategori 10 besar cakupan tertinggi.

"Nih saya kasih 500 ribu tiap Kepala Puskesmas ya untuk ngaliwet bersama staf", kata Bupati disambut tepuk tangan riuh hadirin. Dan uang itupun langsung dibagikan oleh asisten beliau kepada 10 Kepala Puskesmas kategori 10 besar cakupan tertinggi.

Tak cukup sampai di situ. Kepala Puskesmas Batujaya, H. Eko Susanto, SKM yang dalam sharing pengalamannya mengatakan akan melibatkan transportasi odong-odong untuk mengintensifkan penggerakan dan pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 hingga di level Posyandu, tak menyangka akan memperoleh surprise tambahan.

"Saya kasih 5 juta ya khusus untuk sewa odong-odongnya", kata Bupati kepada Kepala Puskesmas Batujaya.

"Terima kasih Teh Celli. Tapi maaf Teh, kalau bisa uangnya jangan dititipkan melalui Puskesmas. Lebih baik dititipkan di Desa", sahut Kepala Puskesmas Batujaya.

"Tidak", sahut balik Teh Celli, "Saya tidak akan minta pertanggungjawaban uang 5 juta ini. Saya hanya minta cakupan vaksinasinya lebih meningkat lagi dengan melibatkan odong-odong tadi untuk penggerakan sasaran"

"Kebanyakan Teh kalau 5 juta untuk sewa odong-odong, 2 juta juga cukup",  seloroh sebagian hadirin.

" Ya sudah kalau gitu saya kasih 2,5 juta ya", kata Bupati sambil mempersilahkan asistennya menyerahkan uang tersebut kepada Kepala Puskesmas Batujaya.

Masya Allah. Baarakallah Teh Celli. Semoga Allah senantiasa menganugerahkan kehidupan yang penuh keberkahan, dunia akhirat. Aamiin Yaa Rabbalalamin. (Liputan Khusus dr. H. La Ode Ahmad)

Post a Comment for "dr. Hj. Cellica Nurrachadiana: Di Balik Ajakan Untuk Vaksinasi Covid-19 Tersirat Kerja Penyelamatan Jiwa"